Home » » Contoh prosedur/laporan praktikum pemeriksaan titik nyala dan titik bakar

Contoh prosedur/laporan praktikum pemeriksaan titik nyala dan titik bakar


helm-proyeku.blogspot.co.id
Pemeriksaan Ttitik Nyala dan Titik Bakar merupakan salahsatu praktikum yang terdapat dalam Praktikum Perkerasan Jalan Raya. Tujuan praktikum titik nyala dan titik bakar adalah untuk mecari titik nyala aspal dari aspal , yaitu berupa keluarnya percikan – percikan minyak pada kondisi panas aspal yang maksimal. Dan mencari titik bakar dari aspal, yaitu berupa keluarnya api pada aspal yang sudah dipanaskan mencapai suhu tertentu setelah mencapai titik nyala. Untuk lebih lengkapnya di bawah ini merupakan  langkah-langkah/prosedur praktikum Pemeriksaan Titik Nyala dan Titik Bakar. 


PEMERIKSAAN TITIK NYALA DAN TITIK BAKAR
(AASTHO T48-74)
(ASTM D-92-52)

1.    DASAR TEORI
Terdapat dua metode praktikum yang umumnya dipakai untuk menentukan titik nyala dari bahan aspal. Praktikum untuk aspal cair (cut back) biasanya dilakukan dengan menggunakan alat taglibue open cup, sementara untuk bahan aspal dalam bentuk padat biasanya digunakan alat Cleveland open cup. Kedua metode tersebut pada prinsipnya adalah sama, walau pada metode Cleveland open cup bahan aspal dipanaskan didalam tempat besi yang direndam didalam bejana air, sedangkan pada metode taglibue open cup pemanasan dilakukan pada tabung kaca yang juga diletakkan didalam air.
Untuk praktikum ini di gunakan metode cleveland open cup, karena bahan aspal yang digunakan dipanaskan didalam tempat besi yang direndam didalam bejana air

2.    MAKSUD
Tujuan diadakannya pemeriksaan titik nyala dan titik bakar adalah untuk mecari titik nyala aspal, yaitu berupa keluarnya percikan – percikan minyak pada kondisi panas aspal yang maksimal. Dan mencari titik bakar dari aspal, yaitu berupa keluarnya api pada aspal yang sudah dipanaskan mencapai suhu tertentu setelah mencapai titik nyala.

3.    PERALATAN
Peralatan  yang digunakan dalam praktikum ini yaitu:
1.    Cawan
Berfungsi sebagai tempat pengambilan aspal
2.    Thermometer
Berfungsi untuk pengukuran suhu aspal pada saat dipanaskan
3.    Kompor Gas
Berfungsi untuk memanaskan aspal
4.    Korek Api
Berfungsi unutk menyalakan api
5.    Penguji Nyala Api
Berfungsi untuk mengatur nyala api
6.    Penjepit
Berfungsi sebagai alat untuk menjepit cawan atau thermometer
7.    Stopwatch
Berfungsi untuk mengukur waktu pada saat praktikum
8.    Tabung gas
Berfungsi sebagai bahan bakar untuk menyalakan kompor gas
9.    Batang pengaduk
Berfungsi untuk mengaduk aspal saat dipanaskan

4.    BAHAN
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu aspal

5.    PROSEDUR PRAKTIKUM
Prosedur percobaan yang dilakukan pada praktikum ini yaitu:
  1. Pertama-tama siapkan alat  dan bahan yang akan diperlukan;
  2. Nyalakan kompor gas kemudian taruh drum yang berisi aspal supaya mencair di atas kompor;
  3. Lalu nyalakan stopwach untuk menghitung waktu mulai aspal dipanaskan hingga selesai;
  4. Kemudian panaskan aspal yang berada dalam tangki besar secara perlahan-lahan serta aduklah hingga aspal menjadi cair;
  5. Setelah aspal sudah terlihat mencair, tuangkan aspal tersebut ke dalam cawan yang sudah disediakan dengan hati-hati hingga ¾ dari isi cawannya dan pastikan hingga tidak terdapat gelembung udaranya;
  6. Letakkan cawan diatas kompor gas, usahakan cawan berada di tengah-tengah nyala api kompor
  7. Tempatkan penahan angin di sekeliling kompor gas supaya angin tidak masuk;
  8. Pasanglah thermometer secara tegak lurus dengan aspal, usahakan thermometer tersebut menyentuh aspal;
  9. Kemudian nyalakan kompor gas dan atur pemanasan sehingga mencapai 200oC dibawah titik nyala yang diperkirakan lalu hitung waktu yang diperoleh tiap kenaikan suhu 5oC / menit;
  10. Lanjutkan prosedur diatas sampai terlihat nyala dan titik bakar api singkat pada suatu titik diatas permukaan aspal. Bacalah suhu thermometer dan catat kedalam form tabel praktikum;
  11. Setelah praktikum selesai rapihakan dan bereskan kembali peralatan yang telah digunakan.
6.     LAPORAN
helm-proyeku.blogspot.co.id



7.    CATATAN

Dari hasil pengujian titik nyala dan titik bakar didapatkan titik nyala pada suhu 260℉ dan titik bakarnya pada suhu 290℉. Dapat dilihat tabel toleransi suhu berikut ini :

helm-proyeku.blogspot.co.id

Dari tabel di atas, diketahui bahwa titik nyala dan titik bakar yang terjadi saat pratikum memenuhi standar yang digunakan yaitu pada suhu 260℉ dan 290℉

8.    KESIMPULAN

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilaksanakan, maka disimpulkan bahwa titik nyala terjadi pada pada sampel yang di panaskan terjadi pada saat suhu mencapai 260℉ dan titik bakar terjadi pada suhu 290℉. Titik nyala dan titik bakar tersebut memenuhi standar yang berlaku untuk angka toleransi suhu.





Itulah  contoh laporan/langkah-langkah praktikum Pemeriksaan Ttitik Nyala dan Titik Bakar. Dengan catatan bahwa hasil praktikum diusahakan apa adanya. Bagi kalian yang membutuhkan bisa dijadikan referensi.
Semoga bisa bermanfaat untuk kita semua,terutama bagi kalian yang sedang belajar Teknik Sipil perkerasan jalan raya. Apabila ada kesalahan/kekeliruan baik dalam langkah kerja ataupun perhitungan bisa kalian tuliskan di kolom komentar di bawah, supaya saya bisa memperbaikinya!.
Kunjungi terus helm-proyeku.blogspot.co.id. Belajar Teknik Sipil Bareng
Salam bloger!!!
Thanks for reading Contoh prosedur/laporan praktikum pemeriksaan titik nyala dan titik bakar

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 comments:

Post a Comment