Home » » Contoh laporan/prosedur Pemeriksaan kadar lumpur dalam agreat halus

Contoh laporan/prosedur Pemeriksaan kadar lumpur dalam agreat halus

Helm-proyeku.blogspot.co.id
Praktikum Pemeriksaan kadar lumpur dalam agreat halus merupakan salahsatu praktikum yang terdapat dalam praktikum perkerasan jalan raya atau Bahan konstruksi. Maksud dari praktikum ini yaitu untuk menentukan persentasi kadar lumpur dalam agregat halus. Kandungan lumpur seharusnya sebesar 3% dari berat agregat halus  (ASTM C-33-2003 ). Untuk lebih jelasnya di bawah!

PEMERIKSAAN
KADAR LUMPUR DALAM AGREGAT HALUS
   
1. DASAR TEORI
Pasir adalah Pasir adalah batuan berbutir halus yang terdiri atas butiran sebesar 0,15 mm sampai 4,75 mm. Pasir berasal dari penghancuran batuan baik secara alamiah maupun penghancuran dengan bantuan manusia.
Pasir merupakan bahan bangunan yang berfungsi antara lain sebagai bahan campuran adukan beton. Maka dari itu mutu dari pasir sangat perlu diperhatikan. Sedangkan Lumpur adalah bagian – bagian butiran yang dapat melewati ayakan 0,063 mm. Kandungan Lumpur dalam pasir diwajibkan tidak lebih dari 3% dari berat kering pasir.
Dalam prakteknya dilapangan, khususnya pada agregat halus diketahui bahwa kebersihan agregat terhadap kadar lumpur melebihi dari syarat-syarat yang telah ditentukan yaitu sebesar 3% dari berat agregat halus ( ASTM C-33-2003 ).
Jika dalam agregat mengandung banyak lumpur akan menambah permukaan agregat sehingga keperluan air untuk membasahi semua permukaan butiran dalam campuran meningkat. Ini mengakibatkan kekuatan dan ketahanan dapat menurun. Karena pengaruh buruk tersebut, maka jumlahnya dalam agregat dibatasi yaitu tidak boleh lebih dari 3% menurut ASTM C-33-2003.

2. MAKSUD
Maksud dari praktikum ini yaitu untuk menentukan persentasi kadar lumpur dalam agregat halus. Kandungan lumpur seharusnya sebesar 3% dari berat agregat halus  (ASTM C-33-2003 ).

3. PERALATAN
Alat yang digunakan dalam praktikum uji kadar lumpur ini yaitu:
1.Gelas ukur kapasitas 1000 ml
Berfungsi untuk tempat mencampurkan agregat halus dengan bahan pelarut yaitu air biasa.
2.Gelas ukur kapasitas 100 ml
Berfungsi untuk tempat menyimpan bahan pelarut yaitu air biasa.

4. BENDA UJI
Benda uji yang digunakan adalah :
1. Agregat Halus
2. Air biasa.

5. PROSEDUR PRAKTIKUM
Prosedur praktikum yang dilakukan pada praktikum batas cair yaitu:
  1. Pertama-tama siapakan benda uji dan peralatan yang akan digunakan;
  2. Masukan pasir kedalam gelas ukur sebanyak 400ml;
  3. Tambahkan air kedalam gelas ukur hingga mencapai 1060 ml;
  4. Tutup permukaan gelas dan kocok untuk mencuci pasir dari lumpur;
  5. Setelah dikocok simpan gelas ukur dan biarkan mengendap selama ±24 jam;
  6. Setelah ±24 jam ukur tinggi pasir dan lumpur yang ada di gelas ukur tersebut.
6. LAPORAN
Helm-proyeku.blogspot.co.id
 7. PERHITUNGAN
Helm-proyeku.blogspot.co.id

8. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum dan perhitungan yang telah kami lakukan bahwa dalam agregat halus yang dilarutkan dalam gelas ukur berisi air mengandung endapan lumpur dan pasir dengan tinggi pasir sebesar 375 ml dan tinggi lumpur sebesar 25 ml sehingga diperoleh kadar lumpur sebesar 0,063% sehingga memenuhi syarat karena kurang dari 3% dari berat agregat halus ( ASTM C-33-2003 ).

Itulah  contoh  laporan/prosedur Pemeriksaan kadar lumpur dalam agreat halus. Bagi kalian yang membutuhkan bisa dijadikan referensi. Apabila ada kesalahan/kekeliruan baik dalam langkah kerja ataupun perhitungan bisa kalian tuliskan di kolom komentar di bawah, supaya saya bisa memperbaikinya serta untuk kebaikan semua!.
Kunjungi terus helm-proyeku.blogspot.co.id. Supaya kita bisa belajar Teknik Sipil Bareng
Salam bloger!!!
Thanks for reading Contoh laporan/prosedur Pemeriksaan kadar lumpur dalam agreat halus

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

1 comments:

  1. Serius om, itu yang disebut 0,063% ? Bukannya klo perhitungan seperti itu disebut 6,3%?

    ReplyDelete