Home » » Contoh laporan/prosedur praktikum Berat jenis dan penyerapan agreat kasar

Contoh laporan/prosedur praktikum Berat jenis dan penyerapan agreat kasar

helm-proyeku.blogspot.co.id
Praktikum Berat jenis dan penyerapan agregat kasar  merupakan salahsatu praktikum yang terdapat dalam praktikum perkerasan jalan raya. Pemeriksaan ini dimaksud untuk meningkatkan berat jenis (bulk specific gravity). Berat jenis kering permukaan jenuh (saturated surface dry), berat jenis semu (lapparent specific gravity) dari agregat kasar. Untuk lebih lengkapnya di bawah!


BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT KASAR
(AASHTO T85-74)
(ASTM D-127-68)
   
1. DASAR TEORI
Berat jenis merupakan nilai perbandingan antara massa dan volume dari suatu agregat. Sedangkan penyerapan berarti tingkat atau kemampuan suatu bahan untuk menyerap air .Jumlah rongga atau pori yang didapat pada agregat disebut porositas.
Berat jenis agregat digunakan dalam perencanaan campuran aspal dengan agregat, campuran ini berdasarkan perbandingan berat karena lebih teliti dibandingkan dengan perbandingan volume dan juga untuk menentukan banyaknya pori agregat. Berat jenis yang kecil akan mempunyai volume yang besar sehingga dengan berat sama akan dibutuhkan aspal yang banyak dan sebaliknya.
Agregat dengan kadar pori besar akan membutuhkan jumlah aspal yang lebih banyak karena banyak aspal yang terserap akan mengakibatkan aspal menjadi lebih tipis.Penentuan banyak pori ditentukan berdasarkan air yang dapat terarbsorbsi oleh agregat. Nilai penyerapan adalah perubahan berat agregat karena penyerapan air oleh pori-pori dengan agregat pada kondisi kering. Klasifikasi agregat terdiri dari:
1. Agregat Normal
Agregat normal adalah jenis agregat yang dapat dibuat beton dengan berat isi antara 1800- 2500 kg/m3. Tujuan dipakai agregat normal adalah untuk membuat beton dengan tanpa persyaratan khusus.
2. Agregat Ringan
Agregat ringan adalah jenis agregat yang dapat dibuat beton dengan berat isi antara 300 – 1800 kg/m3. Tujuan dipakai agregat ringan adalah untuk pembuatan beton dengan tujuan khusus.
3. Agregat Berat
Adalah jenis agregat yang dibuat beton dengan berat isi lebih besar dari 2400 kg/m3. Tujuan dipakai beton berat untuk mendapat beton yang berat isinya lebih besar karena kegunaanya untuk menahan radiasi yang membahayakan manusia.

2. MAKSUD
Pemeriksaan ini dimaksud untuk meningkatkan berat jenis (bulk specific gravity). Berat jenis kering permukaan jenuh (saturated surface dry), berat jenis semu (lapparent specific gravity) dari agregat kasar.

3. PERALATAN
Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu :
1. Keranjang Kawat
Berfungsi sebagai wadah untuk agregat kasar.
2. Saringan No.4
Berfungsi untuk menyaring agregat kasar
3. Timbangan Digital
Berfungsi sebagai alat untuk mengukur berat agregat kasar dan keranjang kawat
4. Bak Perendam
Berfungsi sebagai perendam agregat kasar
5. Oven
Berfungsi untuk mengeringkan agregat kasar
6. Timbangan Gantung
Berfungsi untuk menimbang berat agregat kasar
7. Kain lap pengering
Berdungsi untuk mengeringkan agregat kasar setelah direndam
8. Talam Balok
Berfungsi sebagai wadah untuk agregat kasar setelah direndam
9. Wadah
Berfungsi sebagai tempat menyimpan agregat kasar ketika ditimbang
10. Sekop
Berfungsi untuk mengambil agregat kasar

4. BAHAN
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu agregat kasar sebanyak 5 kg


5. PROSEDUR PRAKTIKUM
Prosedur percobaan yang dilakukan pada praktikum ini yaitu:
  1. Pertama siapakan alat dan bahan yang akan digunakan;
  2. Kemudian timbang keranjang kawat terlebih dahulu dengan menggunakan timbangan digital, lalu masukan agregat kasar yang lolos pada saringan 3/8 dan tertahan pada saringan 4 seberat 5 kg;
  3. Rendam agregat kasar yang berada di dalan keranjang kawat selama 24 jam agar air masuk ke dalam pori-pori agregat kasar;
  4. Setelah 24 jam angkat keranjang kawat yang berisi agregat kasar lalu timbang pada saat berada di permukaan air dengan menggunakan timbangan gantung. Sehingga di dapat berat agregat kasar di dalam air;
  5. Kemudian keluarkan keranjang kawat yang berisi agregat kasar dari dalam air, keringkan agregat kasar dengan lap (kain penyerap) sampai selaput air pada permukaan hilang atau hingga mendapatkan kondisi SSD;
  6. Masukan agregat kasar yang sudah di lap kedalam talam balok dan timbang agregat kasar tersebut dengan menggunakan timbangan digital;
  7. Lalu masukkan kedalam oven selama 24 jam dengan suhu ±110℃;
  8. Setelah 24 jam timbang agregat kasar tersebut untuk mengetahui berat kering setelah di oven;
  9. Catatlah hasil praktikum ke dalam form tabel yang telah disediakan;
  10. Setelah itu rapihkan dan bereskan kembali peralatan yang telah digunakan.;
6. PELAPORAN
helm-proyeku.blogspot.co.id
 7. PERHITUNGAN
1. Berat Jenis Kering (Bulk Specific Grafity)               
    B/(D - C)    =  4901/(5049 - 3880) = 4,192

2. Berat Uji Kering Permukaan  (Saturated Surface Dry)   
    D/(D - C)    = 5049/(5049 - 3880) = 4,319

3. Berat Benda Uji Semu (Apparent)       
    (B )/(D - C)    =  4901/(5049 - 3880)  = 4,192

4. Persetanse Penyerapan (Alsorption)   
    (D - B )/B x 100% = (5049 - 4901 )/4901  x 100% = 0.030 %

5. Berat Jenis Efektif
    (Bulk + Apparent )/2 = (4,192 + 4,192 )/2  = 4,192 gram
 


8. KESIMPULAN 
Dari hasil praktikum yang telah di lakukan maka hasil berat uji (bulk)  agregat kasar adalah 4,192 gram, berat uji kering permukaan 4,319 gram, berat semu atau apparent 4,192 gram, dengan berat penyerapan 0.030 %. Sehingga berat jenis efektif nya di dapat  4,192 gram.


Itulah  contoh  laporan/prosedur praktikum Berat jenis dan penyerapan agreat kasar. Dengan catatan bahwa hasil praktikum diusahakan apa adanya. Bagi kalian yang membutuhkan bisa dijadikan referensi.
Semoga bisa bermanfaat untuk kita semua,terutama bagi kalian yang sedang belajar ilmu Teknik Sipil serta sedang praktik perkerasan jalan raya atau bahan-bahan konstruksi. Apabila ada kesalahan/kekeliruan baik dalam langkah kerja ataupun perhitungan bisa kalian tuliskan di kolom komentar di bawah, supaya saya bisa memperbaikinya!.
Kunjungi terus helm-proyeku.blogspot.co.id. Supaya kita bisa belajar Teknik Sipil Bareng
Salam bloger!!!
Thanks for reading Contoh laporan/prosedur praktikum Berat jenis dan penyerapan agreat kasar

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

1 comments:

  1. besar sekali hasil bj nya....
    kesalah biasanya pada sat menghitung berat agregat dalam air...

    ReplyDelete